Sades Thomas Pasumain, warga Benteng Atas Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon harus merasakan hidup dibalik jeruji besi, lantaran tega menyetubuhi keponakannya sendiri sebut saja Bunga (11), bukan nama sebenarnya.

Perbuatan bejat lelaki 29 tahun itu dilaporkan ke pihak kepolisian berkat bantuan aktivis perempuan dan anak dengan dibantu anggota TNI. Sa­des kemudian digiring ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lea­se Rabu (29/3) sekitar pukul 18.30 WIT.

Informasi yang dihimpun dari Ke­pala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Bripka O Jambormias menjelaskan, perbuatan bejat itu dilakukan Sades di rumahnya yang terletak di kawasan Benteng Atas RT 003/RW003 Rabu (22/3) sekitar pukul 15.00 WIT.

Korban yang adalah murid kelas 5 salah satu sekolah dasar di Kota Ambon ini tinggal serumah dengan Sades sejak 2016 dan saat itu per­setubuhan sudah terjadi. Perbuatan Sades akhirnya terungkap, setelah korban tidak tahan menghadapi tingkah laku pamannya itu. Saat Sades kembali ingin menikmati tubuh korban, korban kabur dari rumah dan pergi ke kerabatnya di ka­wasan Air Salobar Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

“Korban yang merasa terancam kabur dari rumah dan berlindung ke­rabatnya di Air Salobar. Disana korban di­tanya alasan kabur dari ru­mah. Awal­nya korban belum mau men­cerita­kannya, tetapi setelah terus dita­nya korban akhirnya men­ceritakan bah­wa dirinya telah dise­tubuhi Sades pa­man­nya,” kata Jambormias kepada war­tawan di ruang kerjanya Kamis (30/3).

Dalam pemeriksaan korban menga­ku perbuatan bejat pamannya itu dilakukan berkali-kali dan korban ke­rap dianiaya serta diancam. Jika korban menolak atau pun berniat untuk menceritakan perbuatan tersebut kepada orang lain, Sades mengancamnya untuk dibunuh